Cara Mendeteksi Autisme pada Anak
Cara Mendeteksi Autisme pada Anak - Apakah Anda sudah pernah mendengar istilah autisme sebelmnya?. Mungkin ada sebagian orangtua yang masih belum mengetahui apa itu Autisme, ini penting untuk diketahui oleh orang tua, bahwa autis itu bukanlah infeksi atau penyakit menular.
Autis adalah suatu kondisi dimana otak pada anak, mengalami kelainan dalam perkembangannya sehingga berakibat terhadap konsekwensi tertentu yang mempengaruhi keterampilan interpersonal pada anak.
Tentunya setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, tumbuh kembang yang baik, kesehatan yang baik, masa depan yang cerah dan kehidupan yang sejahtera bagi anak-anaknya. Jika anak Anda suddah berusia 3 tahun tetapi masih tetap tidak responsif kepada Anda, Anak Anda tidak seinteraktif anak-anak lain, "Mungkinkah anak saya autis?".
Kondisi ini terjadi pada 1 dari 700 anak. Ditemukan juga bahwa autis paling mungkin terjadi pada anak laki-laki. Biasanya tanda-tanda itu muncul pada tahap awal kehidupan seorang anak. Penting bagi orang tua agar berhati-hati terhadap perilaku anak Anda yang mengarah ke keterampilan interpersonal.
Bagaimana cara mendeteksi autisme?
Tanda-tanda autisme sudah bisa dikenali atau diketahui sejak anak berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Orang tua perlu waspada, dan segera untuk konsultasikan kepada dokter spesialis anak jika anak Anda mengalami masalah-masalah sebagai berikut:
- Melihat orang lain - Bisakah dia tidak menatap langsung ke mata Anda saat Anda mencoba berkomunikasi?
- Bermain dengan anak-anak lain - Apakah dia menghindari anak-anak lain atau otomatis menghindar?
- Membayangkan - Bisakah dia tidak menangani permainan khayalan?
- Berkomunikasi - Apakah ada kata-kata yang tidak dapat dia ucapkan atau harus diucapkan berulang-ulang sebelum dia dapat memahaminya?
- Pengulangan - Apakah ada tingkah laku atau gerakan motorik yang dia ulangi terus-menerus tanpa alasan atau tujuan yang jelas?
- Perubahan - Apakah dia tidak fleksibel terhadap perubahan? Apakah dia merasa khawatir ketika Anda mengubah rutinitas tertentu, seperti bangun saat hari masih gelap?
Bagaimana tanda-tanda autisme yang terjadi pada bayi Anda?. Secara umum kondisi autisme yang ada pada bayi dapat ditunjukan dengan tanda-tanda sebagai berikut:
- Bayi yang tidak menatap mata dapat menunjukkan tanda-tanda autisme, terutama jika mereka lebih suka menatap benda atau bagian mekanis yang bergerak.
- Bayi yang terlalu tenang juga harus diperhatikan. Apakah dia akan terus tenang selama berjam-jam tanpa menangis?.
- Saat bayi tidak bermain atau tidak berinteraksi dengan bayi lain.
Bagaimana cara mengatasi kondisi autisme ini?
Penyebab autisme masih belum diketahui. Itulah sebabnya mengapa orang tua tidak boleh menyalahkan diri mereka sendiri, Orang tua tidak boleh merasa bersalah, karena seolah-olah ia gagal merawat anak-anak mereka selama masa bayi, jangan pula berpikir bahwa dia mungkin tidak benaar-benar menjaga dirinya dengan baik selama kehamilan sang buah hati.
Sama halnya dengan ketidak pastian apa penyebab autisme yang sebenarnya, Demikian pula pengobatan autisme itu sendiri juga masih belum ada obat yang bisa mengobati autisme.
Untuk saat ini, perawatan terbaik bagi orang tua yang memiliki anak autis adalah mengatasi masalah tersebut, dengan berkonsultasi pada ahlinya yaitu dokter spesialis anak. Kenali prilaku-prilaku anak yang dirasa janggal, Keluarga mungkin harus berpegang pada gaya hidup yang bisa menyesuaikan dengan kebutuhan anak.
Hal ini memang akan membutuhkan kesabaran ekstra juga. Kirim anak ke sekolah berkebutuhan khusus. Jika autisme anak relatif ringan, Silahkan Anda memberi tahu guru atau kepala sekolah tentang kondisi anak Anda.
Yakinlah pada diri Anda, bahwa anak Anda adalah anak yang istimewa. Kenapa anak Anda itu istimewa?, karena ia mempunyai kemampuannya yang berbeda dengan anak biasa seusianya. Berikanlah perawatan khusus yang dibutuhkan, Berikan perhatian Anda secara penuh dan Tetaplah Anda berada di sisinya, sehingga anakAnda merasakan kasih sayang Anda sepenuhnya.
0 Response to "Cara Mendeteksi Autisme pada Anak"
Post a Comment