Masalah Batuk Pada Anak

Masalah Batuk Pada Anak - Apakah itu batuk?. Batuk sebenarnya adalah refleks pertahanan tubuh akibat berbagai rangsangan pada saluran napas. Dengan batuk,, tubuh berusaha membersihkan saluran napas dari benda asing yang dirasa mengganggu. Seperti debu, cairan, dan kuman.

Mekanisme batuk, benda asing masuk ke dalam saluran napas dan menempel pada mocus saluran pernapasan, kemudian benda asing tersebut merangsang timbulnya batuk. Setelah batuk terjadi, maka terjadi saluran pernapasan akan lebih bersih karena benda asing ikut keluar.

Penyebab Batuk

Episode batuk akut pada anak paling sering disebabkan selesma (common cold). Batuk dapat juga merupakan gejala dari infeksi akut saluran napas bagian atas maupun bawah maupun kondisi noninfeksi, seperti polusi udara (debu, asap, asap rokok), asma (batuk karena alergi), serta aspirasi/masuknya benda asing ke paru-paru.

Batuk yang terjadi pada anak sebenarnya merupakan tanda bahwa tubuh si anak tersebut sedang melakukan upaya perlawanan untuk menyingkirkan iritasi, lendir, ataupun benda asing yang masuk ke tubuh si anak. Penyebab anak batuk yang umum, di antaranya:

#1. Infeksi

Infeksi yang menimbulkan pilek atau flu dapat menyebabkan anak batuk dalam waktu yang lama. Pilek atau flu yang di akibatkan infeksi memiliki tingkatan ringan hingga sedang. Suara batuk juga berbeda, ada yang kering dan berdahak. Di malam hari, suara batuk akan semakin keras diiringi napas anak yang berbunyi.

#2. Penyakit Asam Lambung

Asam lambung bisa menjadi salah satu penyebab anak Anda mengalami batuk, seperti muntah/meludah, mulut merasa tidak nyaman, merasakan sensasi terbakar di dada, mual, mulas, dan sebagainya. Cara mengatasi batuk pada anak akibat asam lambung adalah sebagai berikut: 

• Hindari makanan berlemak, gorengan, makanan pedas, atau minuman soda
• Makan minimal 2 jam sebelum tidur
• Makanan dengan porsi yang kecil

#3. Asma

Ketika anak batuk yang disebabkan asma bisa semakin memburuk pada malam hari. Selain itu, batuk juga bisa muncul saat anak bermain atau beraktivitas fisik. Cara mengatasi batuk pada anak karena asma sebaiknya menghindari pemicunya. Misalnya, mengenakan masker untuk menghindari asap atau polusi, tidak mengenakan parfum, dan sebagainya.

#4. Alergi/Sinusitis

Anak batuk karena alergi dapat dilihat dari tanda-tanda seperti tenggorokan gatal, pilek, mata berair, ruam, dan sebagainya. Untuk mengetahui apa pemicu alerginya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak dan melakukan tes alergi. Dokter mungkin akan merekomendasikan obat alergi atau suntikan alergi.

#5. Batuk Rejan

Batuk rejan yang terjadi pada anak Anda biasanya ditandai dengan gejala berupa suara batuk yang diiringi suara napas yang berbunyi berat. Gejala lain batuk rejan meliputi pilek, bersin-bersin, dan demam rendah. 

Batuk rejan menular, tetapi di zaman sekarang cara mengatasi batuk pada anak cukup diberi vaksin/imunisasi sebagai pencegahan. Sedangkan untuk pengobatan batuk rejan, dokter akan merekomendasikan antibiotik.

Batuk dan Pilek

Kondisi batuk dan pilek pada anak-anak yang biasanya diinfeksi oleh virus akan sembuh dengan sendirinya dan cukup dengan perawatan support (self limited disease). Anak tidak perlu diberikan antibiotik. Wheezing atau stridor dapat terjadi pada beberapa anak, terutama pada bayi. 

Hampir semua gejala tersebut hilang dalam 14 hari. Bila batuk berlangsung > 3 minggu, bisa disebabkan oleh tuberculosis, asma, pertusis atau gejala dari infeksi HIV.

Batuk disertai muntah, apakah berbahaya?

Batuk adalah upaya tubuh untuk memindahkan lendir bercampur udara bebas dan atau kotoroan dan kuman dari saluran napas ke udara bebas atau saluran cerna. Oleh saluran cerna tentu akan dikeluarkan dengan cara muntah (bila banyak) atau lewat buang air besarnya. 

Batuk diikuti muntah adalah kondisi yang logis, dan bukan bertanda bahaya. Jika anak batuk-batuk kuat lalu diikuti dengan muntah, umumnya anak akan terlihat lebih nyaman setelahnya. Selain itu batuk dan muntah diperantarai oleh sara yang sama. 

Anak tidak bisa mengeluarkan dahak, berbahayakah?

Ketika anak Anda mengalami batuk yang begitu hebat, seolah-olah ia akan mengeluarkan dahak namun dahak tidak bisa keluar, ketika anak Anda mengalami demikian, Anda tidak perlu panik. Bahkan orang dewasa pun tidak semuanya bisa mengeluarkan dahak dari mulut. Batuk adalah cara alamiah tubuh untuk memindahkan dahak dari saluran napas (sehingga paru-paru terlindungi) ke udara bebas dan atau ke saluran cerna.

Batuk bunyi "grok-grok"

Bunyi batuk pada umumnya berbunyi "grok-grok" hal ini dikarenakan pergerakan lendir di saluran napas. Hal ini tidak menandakan apapun Penyempitan saluran ditandai dengan bunyi napas "ngik-ngik" atau seperti lengkingan peluit.

Kapan perlu antibiotik?

Tatalaksana ditentukan oleh diagnosis. Infeksi saluran napas akut yang memerlukan antibiotik adalah bila diagnosisnya adalah pneumonia, difteri, pertusis, streptokokus faringitis, difteri, pertusis, dan sebagian otitis media.

Kapan perlu diinhalasi?

Inhalasi merupakan proses ketika Anda menghirup oksigen melalui hidung dan masuk ke paru-paru. Udara yang masuk ke paru-paru tersebut disalurkan ke seluruh bagian tubuh agar sel-sel dan organ tubuh dapat berfungsi dengan optimal. 

Obat yang sering diberikan dengan cata inhalasi adalah bronkodilitator (pelebar/pelega saluran napas). Oleh karena itu, inhalasi hanya dilakukan jika ada penyempitan saluran napas (ditandai dengan bunyi napas "ngik-ngik" atau adanya mengi pada pemeriksaan dokter). Diagnosis yang paling lazim menggunakan inhalasi bronkodilator adalah asma.

Inhalasi berupa paket (sekian kali selama 3 hari berturut-turut, setiap minggu dan sebagainya) seyogyanya tidak dapat dilakukan, karena inhalasi ditentukan kebutuhanya sesuai kondisi saat itu.

Kapan diperlukan rontgen?

Tatalaksana ketika anak Anda mengalami batuk, termasuk pemeriksaan penunjang ditentukan oleh Diagnosis kerja. Beberapa diagnosis kerja yang memerlukan bantuan foto rongten dada antara lain pneumonia berat, pneumonia dengan penyulit, asma berat/dengan penyulit, tuberkolosis.

Share this post